Yay, its Sunday. Happy Fasting people.
I will skip my nulis laporan and nugas thing today. Instead, I will write about my journey to Bali on September 2017 ya. Bukan piknik jaman SMA (tulisan itu tidak pernah ada kelanjutannya sampai sekarang wk)
Tulisan ini saya buat karena lumayan banyak teman-teman saya yang memberikan pertanyaan kurang lebih seperti ini "Kamu ke Bali kemarin habis berapa?"
Jadi saya itu ke Bali 4 hari 3 malam,bertiga, dimana meeting point nya adalah Jogja. Jadi biaya yang saya keluarkan kebanyakan dibagi 3 juga.
Menurut saya hal paling penting yang harus kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk get out to see the world adalah:
1. Transportasi PP
2. Tempat tinggal
3. Transportasi disana
4. Tempat yang ingin kamu kunjungi
5. Makan
Yuk kita breakdown satu persatu!
Transportasi PP
Waktu itu memutuskan pake pesawat. Emang ada selain pesawat? Jelas ada. Kamu bisa naik kereta, motor, atau bus lalu nyebrang naik kapal. Banyak jalan menuju roma bung. Kalau tetep mau naik pesawat dan murah ya ga perlu yang first class lah, ekonomi aja cukup. Pesanlah tiket saat musim banyak promo, traveloka is a must sih kalau saya, mau diboykot kek mau enggak I don't give a.......... Waktu itu kita pesen tiket untuk bertiga PP dan setelah dibagi 3 kita kenanya @ kurang dari 800.000. Murce banget kan?
Tempat tinggal
Kriteria tempat tinggal kita waktu itu:
Bersih, tidak abal, ada wifi, di pusat kota, dapet makan, bisa diisi bertiga tanpa kena charge, murah. Nah loh emang ada? Itulah fungsinya traveloka saudara-saudaraku. Duh jadi kayak iklan traveloka. Selain traveloga banyak juga kok, ada pegipegi, agoda, tripadvisor, soo many
Ada ga sih tempat tinggal yang murah selain hotel? Banyak. Tapi ya mon maap no thank you ajalah saya, ga sanggup. Baca aja cerita blogger lain. Saya salut deh sama mereka.
Oke back to topic, alhamudlillah banget waktu itu kita dapet hotel di Kuta yang sesuai banget sama kriteria kita. Ditambah kita dapat breakfastnya yang model AUCE *subhanallah
Biaya per malamnya kurang dari 300.000. Biaya totalnya tinggal dibagi 3 deh.
Transportasi disana
Banyak sekali pilihannya.........
I will skip my nulis laporan and nugas thing today. Instead, I will write about my journey to Bali on September 2017 ya. Bukan piknik jaman SMA (tulisan itu tidak pernah ada kelanjutannya sampai sekarang wk)
Tulisan ini saya buat karena lumayan banyak teman-teman saya yang memberikan pertanyaan kurang lebih seperti ini "Kamu ke Bali kemarin habis berapa?"
Jadi saya itu ke Bali 4 hari 3 malam,bertiga, dimana meeting point nya adalah Jogja. Jadi biaya yang saya keluarkan kebanyakan dibagi 3 juga.
Menurut saya hal paling penting yang harus kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk get out to see the world adalah:
1. Transportasi PP
2. Tempat tinggal
3. Transportasi disana
4. Tempat yang ingin kamu kunjungi
5. Makan
Yuk kita breakdown satu persatu!
Transportasi PP
Waktu itu memutuskan pake pesawat. Emang ada selain pesawat? Jelas ada. Kamu bisa naik kereta, motor, atau bus lalu nyebrang naik kapal. Banyak jalan menuju roma bung. Kalau tetep mau naik pesawat dan murah ya ga perlu yang first class lah, ekonomi aja cukup. Pesanlah tiket saat musim banyak promo, traveloka is a must sih kalau saya, mau diboykot kek mau enggak I don't give a.......... Waktu itu kita pesen tiket untuk bertiga PP dan setelah dibagi 3 kita kenanya @ kurang dari 800.000. Murce banget kan?
Tempat tinggal
Kriteria tempat tinggal kita waktu itu:
Bersih, tidak abal, ada wifi, di pusat kota, dapet makan, bisa diisi bertiga tanpa kena charge, murah. Nah loh emang ada? Itulah fungsinya traveloka saudara-saudaraku. Duh jadi kayak iklan traveloka. Selain traveloga banyak juga kok, ada pegipegi, agoda, tripadvisor, soo many
Ada ga sih tempat tinggal yang murah selain hotel? Banyak. Tapi ya mon maap no thank you ajalah saya, ga sanggup. Baca aja cerita blogger lain. Saya salut deh sama mereka.
Oke back to topic, alhamudlillah banget waktu itu kita dapet hotel di Kuta yang sesuai banget sama kriteria kita. Ditambah kita dapat breakfastnya yang model AUCE *subhanallah
Biaya per malamnya kurang dari 300.000. Biaya totalnya tinggal dibagi 3 deh.
Transportasi disana
Banyak sekali pilihannya.........
Yang pertama, transportasi umum tradisional. Seperti taksi dan angkot (ada ga sih haha). Gunakanlah taksi jika uang anda berlebihan atau saat kepepet karena kalian ga tau caranya pake taksi online di zona merah (pengalaman banget). Jika kalian terpaksa menggunakan option kedua, tawar menawarlah (sayang sekali saya bukan tipe orang yang pandai tawar menawar). Tanpa menawar, anggaplah itu salah satu cara Tuhan mengingatkan kamu untuk bersedekah.
Yang kedua, transportasi online. Sangat direkomendasikan jika tempat tujuan kalian emang deket-deket aja. Sebelumnya jangan lupa isi saldo uang online ya. Karena rasanya tidak pas kalau kamu pake yang online-online tapi bayarnya masih manual juga. Halah. Lalu kenapa transportasi online hanya disarankan untuk perjalanan dekat? Karena kalau kalian pake transportasi online untuk perjalanan jauh yang menghabiskan waktu 1-2 jam, percayalah, kalian bisa berangkat ga bisa pulang. Mau? Nggak kan.Yang ketiga, sewa mobil. Kalian bisa sewa mobil tanpa supir, dengan supir yang sekaligus jadi tour guide, atau supir sendiri tour guide sendiri. Tergantung budget kalian. Trus taunya gimana? Kalau kalian baru pertama kali ke Bali, kalian bisa cari di internet laya ini kan bukan jaman batu. Atau kalian bisa tanya-tanya ke temen kalian yang udah pernah ke Bali, biasanya mereka punya rekomendasi kenalan. Berhubung budget kami tipis banget, kami pilih transportasi ke empat yaitu..
Sewa motor. Dimana? Kebetulan kita bertiga sama-sama orang yang ga suka ribet. Akhirnya kita putuskan sewa dari hotelnya aja. Biayanya per hari 75.000. Sewalah secara bijak. Kalau kalian disana 4 hari ya sewa 2 hari aja buat jalan-jalan jauh. Hari pertama dan terkahir pake transportasi online aja buat pergi ke tempat wisata yang deket-deket.
Tempat yang kamu kunjungi.
Bagaimana caranya kita tau tempat yang akan kita kunjungi? Searching dan bertanya lah bosque. Lalu buatlah itinerary. Bisa liburan tanpa itinerary? Bisa tapi ya tanggung sendiri resikonya. Dengan membuat itinerary kalian akan lebih teratur sekaligus bisa ngitung biaya tiket masuk masing-masing tempat yang akan kalian kunjungi. Ada yang beranggapan bahwa itinerary itu saklek? Astaga mylov, kalian kan buat itinerary untuk diri sendiri, ya sesuaikan lah. Kalau mau selo ya di buat selo. Kalau mau rush ya bisa dibuat sat set sat set. Gampang kan?
Makan
Yang terakhir ini gampang-gampang susah. Karena kita akan nyari makanan halal di antara warung-warung dan restoran non halal. Bersyukurlah kalian yang makannya ga ribet jadi bisa sangu popmie yang banyak hahaha. Ya ga gitu juga siih. Intinya makanan halal emang susah dicari, tapi bukan berarti ga ada. Lagi-lagi pinter-pinternya kalian aja mencari dan berkomunikasi
Berikut tips lain agar kalian hemat:
Jangan kebanyakan nyepam di sosmed. Emang ada hubungannya sama hemat? Ada banget. Kalau kalain nyepam di sosmed kalian akan mendapat komen yang sungguh tidak manusiawi seperti ini "oleh-oleh yaa". Kamu pasti berpikir idih pelit banget Shinto ya. Bukan pelit mylov. Saya tau diri liburan saya ini low budget. Plus itu siapa siapa ya ga kenal tiba-tiba minta oleh-oleh (haha bercanda ding). Yang jelas beli oleh-oleh itu tidak haram, tapi be wise ya siapa perlu dibawain oleh-oleh dan siapa yang tyda perlu. Ditambah lagi liburan itu akan lebih bermakna kalau sebagian besar bisa kalian nikmatin sendiri. Ngesharenya nanti aja kalau udah jadi memori.
Oke sekian dulu saya ngepostingnya. Bakal ada part 2 kok, janji. Isinya poto-poto. Karena katanya no pic hoax. Dan buat kaalian readers pasti sangat sakit matanya karena ini postingan isinya tulisan semua kayak handbook.
Bye :*